AD (728x90)

Saturday, April 20, 2019

Parahnya Sinetron Indonesia !! Nomor 6 Sumpah Parah !!


Televisi yakni salah satu alat elektronik yang wajib ada di rumah. Saat ini di indonesia tidak ada yang dirumahnya tidak ada TV. TV sebagai sarana menghibur diri dan sebagai sumber info. Mulai dari bawah umur sampai orang cukup umur suka menonton TV.
Salah satu hiburan di TV Indonesia adalah sinetron, sinetron-sinetron di Indonesia bervariasi dari dongeng belum dewasa, sampaumur, orang akil balig cukup akal, genre komedi, romantis sampai ke religi. Tapi satu yang menjadi pertanyaan dikala ini yakni ada apa dengan sinetron Indonesia ???. Dengan keberagaman genre dan cerita gaung sinetron Indonesia malah semakin lama semakin kurang kepopulerannya. Sinetron indonesia mulai digantikan dan tenggelam alasannya stasiun TV lebih banyak menayangkan drama-drama India, Turki dan Korea dikala ini.
Para sampaumur Indonesia saat ini sudah beralih ke drama Korea, ibu-ibu lebih ke drama Turki sedangkan para bapak ke drama India. Ada apa dengan sinetron Indonesia ???, hanya beberapa saja yang masih eksis dan disukai masyarakat Indonesia.
Pada kesempatan ini berbagicoretanku akan mengupas permasalahan mengenai sinetron Indonesia. Artikel kali ini akan membandingkan sinetron Indonesia dengan drama korea. Mengapa drama Korea, alasannya adalah dikala ini demam drama Korea tengah melanda Indonesia. Bukan hanya di Indonesia tapi drama Korea juga banyak dibeli oleh negara-negara lain.
Berikut perbandingan antara Sinetron Indonesia dan Drama Korea :
1.     JUMLAH EPISODE
Perbedaan yang sangat kentara yaitu dari segi episode. Di Indonesia episode dari satu sinetron tidak pernah ditetapkan dari awal sinetron itu ditayangkan atau diumumkan akan tayang di TV, berbeda dengan di Korea drama Korea sebelum di tayangkan pasti akan mengumumkan terlebih dahulu berapa episode penayangannya. Sinetron Indonesia selalu tergantung dengan rating, apabila rating sinetronnya cantik maka episode akan terus berlanjut dan kisah juga konflik akan dibentuk lebih panjang bahkan sampai keluar dari alur cerita awal.
Seperti contohnya sinetron Tukang Bubur Naik Haji yang episodenya sudah sampai ribuan. Kalau di Korea episode dramanya dari 16 – 100an, biasanya drama seri biasa episodenya 16 – 20an saja dan episode yang sampai 100 lebih ialah drama kolosal atau drama keluarga mingguan.

Picture adapted from www.muvila.com


2.     JAM & DURASI TAYANG
Selanjutnya ada jam dan durasi tayang, di Indonesia dulunya tahun 90an satu sinetron itu tayang setiap 1 minggu sekali dan dengan waktu 1 jam tapi itu dulu. Di Indonesia kini untuk sinetronnya di semua stasiun tv menerapkan sistem stripping atau tayang setiap hari, walaupun tetap selama 1 jam tapi ada beberapa sinetron yang menayangkan sinetronnya sampai 2-3 jam untuk satu hari. Hal tersebut juga mungkin karna rating atau stasiun tv sudah galau untuk mengisi acara apa di slot jam tersebut. Intinya mungkin sebagian orang menyukai hal tersebut, tapi hal itu juga menciptakan tidak adanya keberagaman dalam persinetronan di televisi Indonesia.
     Sangat berbeda jauh dengan di Korea, industri hiburan di korea tampaknya lebih tau bagaimana menarik minat penonton dengan menerapkan sistem 2 hari dalam 1 minggu, entah itu senin-selasa, rabu-kamis atau jum’at-sabtu yang setiap harinya berdurasi selama 1 jam. Hal ini sangat anggun dan menciptakan adanya keberagaman tontonan setiap harinya, selain itu juga menciptakan tontonan tidak monoton dan ada rasa ingin tau alasannya adalah acara yang hanya tayang 2 hari seminggu dibandingkan dengan yang tayang setiap hari.
     Sebagai embel-embel di korea dramanya ditayangkan 1 jam full dan tidak dipotong dengan iklan, iklan ditayangakan sebelum dan setelah penayangan drama. Sedangkan di Indonesia iklan ditayangkan disela-sela penayangan sinetron entah itu setiap 15 menit atau lebih. Untuk iklan ini tergantung masing-masing orang lebih menyukai yang seperti apa.

3.     PLOT CERITA
Plot dongeng disini merupakan keseluruhan kisah, baik itu alur, tema dan sebagainya. Di Indonesia kembali lagi sebab sinetron bergantung pada rating maka menciptakan alur cerita menjadi kurang niscaya karena apabila rating dongeng romantis bagus maka dongeng selanjutnya nanti mungkin akan lebih banyak adegan romantis dan sebagainya. Sedangkan di Korea script sudah ditangan pemeran sejak jauh hari dan bukan mirip stripping di korea jarak hari syuting dengan penayangan dramanya jauh dan di Indonesia kalau pagi-siang syuting maka malam akan ditayangkan alasannya adalah stripping.
     Lalu untuk drama korea lebih beragam plotnya ada yang di zaman modern dan ada juga di zaman kerajaan korea dahulu. Sedangkan di Indonesia ketika ini sangat sulit ditemui sinetron yang berlatar kerajaan Indonesia di periode lalu. Hal tersebut menciptakan menjadi kurangnya pengetahuan penonton karna hanya disuguhi dongeng era kini. Genre sinetron indonesia selalu cinta dan cinta sedangkan di korea lebih bermacam-macam mulai dari romance, medical, misteri, edukasi, kolosal, kebudayaan, makanan, minuman dan lain-lain.
     Dari segi tema sinetron Indonesia juga sangat kalah dari drama korea, sinetron indonesia temanya juga sangat monoton dan lebih menitik beratkan persoalan percintaan atau hubungan yang tidak direstui, perselingkuhan dan sebagainya hal itu menjadi fokus utamanya. Tapi jikalau drama korea mereka menggabungkan relasi percintaan dengan pekerjaan dengan hobby sehingga menciptakan jalan cerita lebih menarik.
Contohnya sinetron cinta fitri yang dibentuk mempunyai banyak season dan dikeseluruhan seasonnya hanya mngenai lika-liku cinta si fitri dan perslisihan di keluarganya. Sangat berbeda dengan drama korea Descendant of The Sun yang bercerita bagaimana percintaan dokter dan tentara beserta lika-liku percintaan mereka yang menegangkan di medan perang.
Picture adapted from www.kdramastars.com


4.     PEMERAN
Untuk aktor di sinetron Indonesia mampu dilihat sendiri dikala ini jika yang sedang populer maka itu yang selalu menjadi pemain sinetron. Contohnya mirip dikala Nikita Willy naik daun, gres saja ia menamatkan satu sinetron lalu dalam waktu sebentar ia akan bermain sinetron lagi bahkan di stasiun tv yang sama. Sangat berbeda jauh dengan di Korea, sebab drama korea tayang seminggu hanya 2 kali maka menciptakan ada aneka macam drama dalam satu ahad dan pemerannya juga tidak ada yang sama.
Artis Korea selalu total dalam memerankan perannya di drama ada yang berlatih berbulan-bulan untuk bisa memerankan dramanya sehingga tidak ada artis korea yang cepat bermain drama lagi sesudah menamatkan satu drama.

5.     STYLE & FASHION
Style dan fashion disuatu sinetron atau drama juga turut mempengaruhi banyak sedikitnya penonton. Di Korea dramanya sangat memperhatikan style dan fashion pemerannya, make up dan pakaian di dalam drama yang populer di Korea akan menjadi tren di masyarakat dan brand pakaian dan make up itu langsung laris dipasaran. Style dan fashion di drama korea juga selalu beragam dan kebanyakan dibentuk natural dan sesuai dengan dongeng. Berbeda dengan di Indonesia yang terlihat lebih menor dan kurang pas dengan keadaan atau situasi cerita pada ketika itu. Misalnya saja kisah bertempat di rumah tetapi dandanan sangat menor dengan gincu mrah tebal seperti orang yang ingin keluar rumah

Picture adapted from daebakstark01.blogspot.co.id
Picture adapted from daebakstark01.blogspot.co.id


6.     Pengambilan Gambar
Pengambilan gambar juga salah satu aspek yang harus diperhatikan dan menjadi pembanding. Di Korea pengambilan gambar sangat diperhatikan dan detil dikerjakan baik dari segi editing efek, kawasan syuting, dan detil lain yang bahkan jikalau di sinetron indonesia tidak terperhatikan. Dalam menciptakan drama di korea rela mengeluarkan uang banyak walaupun nantinya drama itu tidak sukses tetapi pengerjaannya tidak main-main dan seenaknya saja.
Berbeda sekali dengan di Indonesia yang tidak berani mengeluarkan uang banyak sehingga pengambilan gambar menjadi biasa, daerah syuting juga biasa imbas juga biasa dan semuanya terasa biasa. Misalnya saja yang sangat terlihat bila di sinetron Indonesia adegan sedang berada di dalam mobil yang berjalan maka sangat terlihat kalau mobil tidak benar-benar jalan hanya diedit saja, lalu daerah syuting yang selalu hampir sama dan tidak memakai tempat-tempat indah di Indonesia dan yang sangat terlihat juga ketika adegan di ICU rumah sakit, terlihat sangat-sangat biasa dan tidak aktual dan dibentuk seadanya.
Di Korea mustahil akan ditemukan insiden seperti itu bahkan di korea setiap dramanya berlomba-lomba mencari kawasan syuting unik dan indah sehingga mampu dijadikan objek wisata untuk dikunjungi penonton. Hal tersebut tidak hanya mmbuat drama korea yang ditonton menjadi lebih menarik tapi juga untuk mempromosikan Korea.
 
Picture adapted from daebakstark01.blogspot.co.id
Picture adapted from omardaniel-anugerahcinta.blogspot.co.id
7.     Soundtrack
Terakhir untuk aksesori yakni soundtrack, di Indonesia ada soundtrack pada sinetron tapi sedikit bahkan ada yang Cuma 1 saja untuk pmbuka dan epilog sinetron sisanya didalam sinetronnya jarang sekali diiringi musik atau soundtrack. Apabila di Korea 1 drama ada yang mempunyai lebih dari 10 soundtrack khusus yang dibuat pribadi untuk drama tersebut. Soundtrack itu menjadi perhiasan bahkan ada yang sangat terkenal dibandingkan dramanya mulai dari lagu duka sampai bangga dan disesuaikan dengn dongeng drama tersebut sehingga penonton tidak akan bosan untuk melihat drama tersebut.

Demikian beberapa permasalahan dan perbandingan antara sinetron Indonesia dan drama Korea. Jadi kembali ke awal Ada Apa Dengan Sinetron Indonesia ??? menurut aku sangat banyak kesalahan dan ketidakpatutan pada sinetron Indonesia, agar kedepannya sinetron Indonesia mampu lebih baik dan layak untuk ditonton. Makara tidak salah bila drama Korea ketika ini lebih digandrungi alasannya drama korea menyajikan paket komplit bintang film rupawan + cerita menarik + soundtrack asyik + daerah indah sehingga yang menonton akan terbuai dengan paket komplit tersebut.

Tidak bermaksud menyalahkan tetapi semuanya sesuai fakta yang ada.

Pesan : Cobalah ambil kekurangan yang ada dalam dunia pertelevisian kita sebagai kelemahan yang harus kita perbaiki, bukan semakin hari semakin kurang. Kita harus mengikuti kemajuan yang ada jangan terus tertinggal

*picture adapted from daebakstark01.blogspot.co.id

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 comments:

Post a Comment

 
Powered by Themes24x7